Arumanis dan Popularitasnya di Era Digital: Dari Jajanan Tradisonal ke Konten Viral

Dalam beberapa tahun terakhir, Arumanis telah mengalami transformasi yang signifikan dari jajanan tradisional menjadi jajanan viral di era digital. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya penggunaan media sosial, produk ini berhasil menarik perhatian banyak orang.

Strategi Pemasaran Digital

Dengan munculnya pandemi COVID-19, banyak pelaku UMKM termasuk Arumanis mengalami penurunan penjualan. Untuk bertahan di tengah tantangan tersebut, Haji Ardi dan timnya mulai menerapkan strategi pemasaran digital. Ini termasuk:

- Penggunaan Media Sosial: Membuat akun di platform seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan produk secara langsung kepada konsumen.

- E-commerce: Mendaftarkan produk di platform e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop untuk menjangkau pasar yang lebih luas.


- Peningkatan Packaging: Mengupgrade kemasan produk agar lebih menarik dan sesuai dengan selera konsumen modern.

Upaya ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan tetapi juga memperkenalkan Arumanis kepada generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi digital.


Konten Viral dan Dampaknya

Keberhasilan pemasaran digital Arumanis juga terlihat dari bagaimana produk ini menjadi konten viral di media sosial. Banyak pengguna yang membagikan pengalaman mereka menikmati Arumanis, baik melalui foto maupun video. Hal ini menciptakan buzz positif dan meningkatkan minat masyarakat terhadap produk tersebut. Konten viral ini berfungsi sebagai promosi gratis yang sangat efektif dalam menarik perhatian konsumen baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar